Oksidasi senyawa organik dapat menghilangkan kerapatan
elektron pada karbon yang disebabkan oleh pembentukan ikatan antara karbon dan
atom yang lebih elektronegatif (biasanya O, N, atau halogen) atau dengan
pemutusan ikatan antara karbon dan atom kurang elektronegatif (biasanya H).
Sebaliknya, reduksi organik menghasilkan penguatan kerapatan elektron pada
karbon yang disebabkan oleh pembentukan ikatan antara karbon dan atom yang
kurang elektronegatif atau dengan pemutusan ikatan antara karbon dan atom yang
lebih elektronegatif.
Singkatnya :
Oksidasi mengurangi densitas elektron pada karbon dengan :
- Membentuk
salah satu dari ini : C-O; C-N; C-X
- Memutuskan
ikatan ini : C-H
Reduksi meningkatkan kerapatan elektron pada karbon dengan :
- Membentuk ini: C-H
- Memutuskan
salah satu dari ini : C-O; C-N; C-X
Berdasarkan definisi
ini, maka reaksi klorinasi metana untuk menghasilkan klorometana adalah
oksidasi karena ikatan C-H rusak dan terbentuk ikatan C-Cl. Sedangkan, pada
konversi alkil klorida menjadi alkana melalui pereaksi Grignard diikuti oleh
protonasi adalah reduksi karena ikatan C-Cl rusak dan terbentuk ikatan baru
C-H. Berikut skemanya :
Namun pada contoh lain, reaksi alkena dengan Br2
menghasilkan 1,2-dibromide adalah reaksi oksidasi karena dua ikatan C-Br
terbentuk, tetapi reaksi alkena dengan HBr menghasilkan alkil bromida bukanlah
oksidasi maupun reduksi karena ikatan C-H dan C-Br terbentuk.
Berikut daftar senyawa berdasarkan peningkatan tingkat
oksidasinya :
Alkana berada pada tingkat oksidasi terendah karena mereka
memiliki jumlah maksimum ikatan C-H per karbon, dan CO2 berada pada tingkat
tertinggi karena memiliki kemungkinan jumlah maksimum ikatan C-O per karbon.
Setiap reaksi yang mengubah senyawa dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat
yang lebih tinggi adalah oksidasi, setiap reaksi yang mengubah suatu senyawa
dari tingkat yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah adalah reduksi, dan
setiap reaksi yang tidak mengubah tingkat bukanlah oksidasi maupun
reduksi.
Aldehid dan keton sama-sama mempunyai gugus karbonil (C=O).
Dengan demikian, sifat fisika dan kimia keduanya hampir sama. Aldehid dan keton
dapat dikenai reaksi reduksi maupun oksidasi, dan menghasilkan senyawa organik
golongan lain.
Reaksi oksidasi terhadap aldehid menggunakan reagen
oksidator yang bervariasi akan menghasilkan asam karboksilat. Oksidator yang
paling umum digunakan untuk aldehid adalah kalium dikromat. Aldehid juga dapat
teroksidasi menjadi asam karboksilat oleh oksigen bebas di udara.
Senyawa golongan keton sukar dioksidasi menggunakan
oksidator apapun, termasuk kalium dikromat dan oksigen molekuler. Aldehida
mudah dioksidasi sedangkan keton tidak bisa dioksidasi
Aldehida direduksi menghasilkan alkohol primer, sedangkan
keton menghasilkan alkohol sekunder.
Reduksi ikatan rangkap C=O lebih sulit direduksi daripada
ikatan rangkap C=C. Dengan demikian, jika suatu senyawa mengandung gugus C=O
dan C=C dikenai reaksi reduksi, maka C=C akan tereduksi terlebih dahulu.
Pembuatan Aldehid
Oksidasi Alkohol
Primer
Oksidasi alkohol primer dengan katalis Ag/Cu, reaksi ini
dalam industri digunakan untuk membuat formaldehida/formalin.
RCH2OH
RC(OH)2 RC=OH
Destilasi kering
garam Na- karboksilat dengan garam natrium format.
natrium karboksilat + asam format alkanal + asam karbonat
RCOONa + HCOONa
RC=OH + Na2CO3
Dari alkilester
format dengan pereaksi Grignard (R-MgI)
HCOOR + R-MgI
RC=OH + RO-MgI
RC(OH)2
RC=OH
Aldehida adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus
umum R-CHO. Beberapa reaksi yang terjadi pada aldehida antara lain:
Oksidasi
Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi
oksidator-oksidator lemah. Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua
contoh oksidator lemah yang merupakan pereaksi khusus untuk mengenali aldehida.
Oksidasi aldehida menghasilkan asam karboksilat. Pereaksi Tollens adalah
larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat dengan cara menetesi
larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit hingga endapan
yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap sebagai
larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga
membebaaskan unsur perak (Ag).
Pengertian oksidasi dan reduksi dapat ditinjau berdasarkan 3
landasan teori, yaitu :
1. Reaksi Pengikatan dan pelepasan unsur oksigen
Reaksi oksidasi
(pengoksigenan) adalah peristiwa penggabungan suatu zat dengan oksigen.
Contoh:
Si +
O2 → SiO2
4 Fe + 3
O2 →
2 Fe2O3
Reaksi oksidasi
logam dikenal juga dengan nama perkaratan. Reaksi pembakaran juga termasuk
reaksi oksidasi, misalnya pembakaran minyak bumi, kertas, kayu bakar, dll.
Reaksi reduksi
adalah peristiwa pengeluaran oksigen dari suatu zat.
Contoh:
2 CuO →
2 Cu + O2
H2O →
H2 + O2
2. Reaksi pelepasan
dan pengikatan elektron
Reaksi oksidasi
dan reduksi juga dapat dibedakan dari pelepasan dan penangkapan elektron.
Oksidasi adalah
peristiwa pelepasan elektron
Contoh:
Na →
Na + + e
Zn →
Zn +2 + 2e
Al →
Al +3 + 3e
Reduksi adalah
peristiwa penangkapan elektron
Contoh:
Na + + e
→ Na
Fe +3 + e
→ Fe +2
Dari konsep kedua ini dapat disimpulkan bahwa reaksi
oksidasi dan reduksi tidak hanya hanya melibatkan reaksi suatu zat dengan
oksigen.
3. Reaksi penambahan dan pengurangan bilangan oksidasi
Oksidasi adalah
peristiwa naiknya / bertambahnya bilangan oksidasi suatu unsur, sedangkan
reduksi adalah peristiwa turunnya / berkurangnya bilangan oksidasi.
B. BILANGAN OKSIDASI
Bilangan oksidasi
( biloks) disebut juga tingkat oksidasi. Bilangan oksidasi diartikan sebagai
muatan yang dimiliki suatu atom dalam keadaan bebas atau dalam senyawa yang
dibentuknya.
Bilangan oksidasi
suatu unsur dapat ditentukan dengan aturan berikut:
1. Biloks atom dalam unsur adalah nol
Contoh Na, Fe, O2 , H2 memiliki biloks nol
2. Total biloks senyawa adalah nol
Contoh H2O, NaOH,
CH3COOH, KNO3 total biloksnya adalah nol
3. Biloks ion sesuai dengan muatannya
Contoh Na +1 ( = +1), O -2 ( = -2),
Fe +3 (= +3)
4. Biloks unsur golongan I A dalam senyawanya adalah + 1
Contoh Biloks atom
Na dalam NaCl adalah + 1
5. Biloks unsur golongan II A dalam senyawanya adalah + 2
Contoh:
Biloks Ca dalam CaCO3 adalah + 2
6. Biloks unsur golongan VII A dalam senyawa binernya adalah
– 1
Contoh: Biloks F
dalam senyawa KF dan BaF2 adalah – 1
7. Biloks unsur oksigen dalam senyawanya adalah – 2
Contoh dalam H2O,
Na2O, Al2O3
8. Biloks unsur hydrogen dalam senyawanya adalah + 1
Contoh dalam H2O,
HCl, H2SO4
Catatan Penting:
Biloks H = -1
dalam senyawa hidrida misal NaH, LiH, CaH2
Biloks O = -1
dalam senyawa peroksida misal H2O2
Silahkan selesaikan soal berikut ini!
Tentukan Biloks unsur yang digarisbawahi di bawah ini
1. HNO3
2. KMnO4
3. H2SO4
4. SrCO3
5. KClO2
6. NH4 +
7. CaC2O4
8. CH3OH
9. PO4 -3
10. Cu(NO3)2
11. CrCl3
12. Mn(OH)2
13. Co2(SO3)3
14. P2O5
15. CH3ONa
C. OKSIDATOR DAN REDUKTOR
Oksidator adalah
istilah untuk zat yang mengalami reduksi (biloksnya turun), sedangkan Reduktor
adalah zat yang mengalami reaksi
oksidasi (biloksnya naik/bertambah).
Contoh:
Pada reaksi
2Na + 2H2O → 2NaOH
+ H2
Reduktor adalah Na sebab biloksnya naik dari 0 ke +1
Oksidator adalah H2O sebab biloks H berubah dari +1 ke 0
Selesaikan soal berikut ini!
1. Tentukan termasuk oksidasi atau reduksi
a. IO3 - → I2
b. Cl2 →
ClO –
c. AsO3 3- →
AsH3
d. Cr 2+
→ CrO4 -2
e. C2O4-2
→ CO2
2. Tentukan oksidator dan reduktor dari persamaan reaksi
berikut
a. Sn +
SnCl4 → 2 SnCl2
b. Zn
+ 2HCl →
ZnCl2 + H2
c. 2KI
+ Cl2 → 2KCl
+ I2
d. CO2
+ 2NaOH → Na2CO3
+ H2O
e. MnO2
+ 4HBr →
MnBr2 + 2H2O + Br2
f. 2KMnO4 + 5H2C2O4 + 3H2SO4 →K2SO4 + 2MnSO4 +
10 CO2 + 8 H2O
g. Fe2O3
+ HCl → FeCl3
+ H2O
D. TATA NAMA SENYAWA
Senyawa biner
adalah senyawa yang dibentuk oleh dua macam unsur, dapat terdiri ataslogam dan
non logam atau keduanya non logam. Untuk senyawa yang terdiri atas logam dan
non logam, maka unsur logam dituliskan terlebih dahulu diikuti dengan non
logam.
Untuk unsur-unsur
logam yang mempunyai lebih dari satu macam bilangan oksidasi diberi nama
berdasarkan system Stock, yaitu dengan membubuhkan angka Romawi yang sesuai
dengan bilangan oksidasi unsure logam dalam tanda kurung dibelakang nama logam
dan diikuti nama unsure non logam dengan akhiran ida.
Contoh:
FeCl2 besi(II)klorida
FeCl3 besi(III)klorida
Cu2O tembaga(I)oksida
CuO tembaga(II)oksida
SnCl2 timah(II)klorida
SnCl4 timah(IV)klorida
Latihan: Tuliskan rumus senyawa berikut
1. besi(II)sulfida
2. raksa(I)klorida
3. timah(IV)nitrat
4. kobal(III)karbonat
5. titan(IV)oksida
6. raksa(II)sulfat
7. mangan(II)hidroksida
8. besi(III)fosfat
E. PENGOLAHAN LOGAM
Peranan unsur logam dalam kehidupan
sehari-hari dapat dilihat dari banyaknya logam yang digunakan. Antara lain
untuk membuat mesin-mesin, kendaraan, bangunan, pekakas rumah tangga, dan
sebagainya. Logam yang banyak digunakan untuk kesejahteraan manusia diantaranya
besi, alumunium, tembaga, perak, emas, nikel, dan timah.
Pada umumnya
pemisahan logam dari bijihnya dilakukan berdasarkan reaksi reduksi. Cara
reduksi yang paling murah adalah reduksi oksida logam dengan karbon. Metoda ini
cocok dilakukan untuk pengolahan besi dan timah.
Untuk memperoleh
logam dari sulfida logam, mula-mula sulfida logam dipanggang diudara untuk
menghasilkan oksida logam. Kemudian oksida logam direduksi dengan karbon atau
karbon monoksida. Logam-logam yang sangat reaktif seperti alumunium diperoleh
dengan cara elektrolisis.
Beberapa contoh reaksi pengolahan logam:
Pengolahan besi
Fe2O3 + 3 CO
→ 2 Fe + 3 CO2
Pengolahan nikel
2 NiO +
C → 2 Ni
+ CO2
Pengolahan Alumunium
Al2O3 +
C → 4 Al
+ 3 CO2
Pengolahan Timah
SnO2 +
C → Sn +
CO2
Pengolahan tembaga
2 Cu2O + Cu2S
→ 6 Cu + SO2
PERMASALAHAN/PERTANYAAN
1. bagaimana kita dapat memecahkan masalah lingkungan dengan konsep reaksi oksidasi ?
2. Pada buah apel ketika baru dibelah, daging buah apel berwarna putih.
Namun, setelah dibiarkan beberapa saat menjadi cokelat. Mengapa hal itu
terjadi? Reaksi apa yang menyebabkan perubahan warna daging buah apel
tersebut? Begitu juga pada peristiwa pembakaran kayu, perkaratan besi,
peristiwa timbulnya bau busuk pada penumpukan sampah, dan pengunaan
kompor untuk memasak. Jenis reaksi apakah yang terjadi? Mengapa besi
tersebut bisa berkarat?
3. Garam natrium atau kalium dari asam karboksilat suhu tinggi dikenal sebagai sabun. sabun natrium disebut sabun keras, sedangkan sabun kalium disebut sabun lunak. bagaimana kita membedakan dua jenis sabun diatas dalam kehidupan sehari hari ?
3. Garam natrium atau kalium dari asam karboksilat suhu tinggi dikenal sebagai sabun. sabun natrium disebut sabun keras, sedangkan sabun kalium disebut sabun lunak. bagaimana kita membedakan dua jenis sabun diatas dalam kehidupan sehari hari ?
Selamat siang saudari mutiara
BalasHapusSaya akan menjawab permasalahan anda yang pertama.seperti contoh Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun. Proses ini dilakukan dengan cara menambahkan bahan kimia tertentu ke dalam air limbah. Penyaringan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tidak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.
Pengendapan bahan tersuspensi yang tidak mudah larut dilakukan dengan menambahkan elektrolit yang memiliki muatan yang berlawanan dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid tersebut, sehingga akhirnya dapat diendapkan. Agar terjadi pengendapan logamlogam berat atau senyawa fosfor, air diberi perlakuan khusus terlebih dahulu dengan pengondisian pH air. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan menambahkan larutan alkali (misalnya air kapur) sehingga membentuk endapan hidroksida dari logam-logam tersebut atau endapan hidroksiapatit.sekian yang bisa saya jawab terimakasih.
Baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1 yaitu Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun. Proses ini dilakukan dengan cara menambahkan bahan kimia tertentu ke dalam air limbah. Penyaringan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tidak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.
BalasHapusPengendapan bahan tersuspensi yang tidak mudah larut dilakukan dengan menambahkan elektrolit yang memiliki muatan yang berlawanan dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid tersebut, sehingga akhirnya dapat diendapkan. Agar terjadi pengendapan logamlogam berat atau senyawa fosfor, air diberi perlakuan khusus terlebih dahulu dengan pengondisian pH air. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan menambahkan larutan alkali (misalnya air kapur) sehingga membentuk endapan hidroksida dari logam-logam tersebut atau endapan hidroksiapatit.
Penghilangan bahan-bahan organik beracun seperti fenol dan sianida pada konsentrasi rendah dapat dilakukan dengan mengoksidasinya dengan klor (Cl2), kalsium permanganat, aerasi, ozon hidrogen peroksida.
Saya akan mencoba menjawab permasalahan ke 2.Reaksi oksidasi terjadi ketika potongan apel berubah warna menjadi coklat setelah dipotong. Oksigen terdapat pada sel, enzim polifenol oksidase (PPO) di kloroplas dengan cepat mengoksidasi senyawa fenol yang terdapat pada jaringan-jaringan buah apel menjadi o-kuinon, dari tidak berwarna menjadi kecoklatan. Beberapa buah apel berubah warna menjadi coklat lebih cepat dari apel yang lain karena perbedaan konsentrasi dari enzim PPO. Perubahan warna kecoklatan pada apel dapat dikurangi dengan cara mengurangi aktivitas oksidasi oleh PPO atau menurunkan jumlah substrat yang dapat diikat oleh enzim, seperti menurunkan pH dan pemanasan.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan ke 2.Reaksi oksidasi terjadi ketika potongan apel berubah warna menjadi coklat setelah dipotong. Oksigen terdapat pada sel, enzim polifenol oksidase (PPO) di kloroplas dengan cepat mengoksidasi senyawa fenol yang terdapat pada jaringan-jaringan buah apel menjadi o-kuinon, dari tidak berwarna menjadi kecoklatan. Beberapa buah apel berubah warna menjadi coklat lebih cepat dari apel yang lain karena perbedaan konsentrasi dari enzim PPO. Perubahan warna kecoklatan pada apel dapat dikurangi dengan cara mengurangi aktivitas oksidasi oleh PPO atau menurunkan jumlah substrat yang dapat diikat oleh enzim, seperti menurunkan pH dan pemanasan.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan ke 2.Reaksi oksidasi terjadi ketika potongan apel berubah warna menjadi coklat setelah dipotong. Oksigen terdapat pada sel, enzim polifenol oksidase (PPO) di kloroplas dengan cepat mengoksidasi senyawa fenol yang terdapat pada jaringan-jaringan buah apel menjadi o-kuinon, dari tidak berwarna menjadi kecoklatan. Beberapa buah apel berubah warna menjadi coklat lebih cepat dari apel yang lain karena perbedaan konsentrasi dari enzim PPO. Perubahan warna kecoklatan pada apel dapat dikurangi dengan cara mengurangi aktivitas oksidasi oleh PPO atau menurunkan jumlah substrat yang dapat diikat oleh enzim, seperti menurunkan pH dan pemanasan.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1. bagaimana kita dapat memecahkan masalah lingkungan dengan konsep reaksi oksidasi??
BalasHapusPada proses pengolahan air bahan kimia proses ini dilakukan dengan cara menambahkan bahan kimia tertentu ke dalam air limbah. Penyaringan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tidak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi. Pengendapan bahan tersuspensi yang tidak mudah larut dilakukan dengan menambahkan elektrolit yang memiliki muatan yang berlawanan dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid tersebut, sehingga akhirnya dapat diendapkan. Agar terjadi pengendapan logamlogam berat atau senyawa fosfor, air diberi perlakuan khusus terlebih dahulu dengan pengondisian pH air. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan menambahkan larutan alkali (misalnya air kapur) sehingga membentuk endapan hidroksida dari logam-logam tersebut atau endapan hidroksiapatit.
No 1 Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun. Proses ini dilakukan dengan cara menambahkan bahan kimia tertentu ke dalam air limbah. Penyaringan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tidak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.
BalasHapusPengendapan bahan tersuspensi yang tidak mudah larut dilakukan dengan menambahkan elektrolit yang memiliki muatan yang berlawanan dengan muatan koloidnya agar terjadi netralisasi muatan koloid tersebut, sehingga akhirnya dapat diendapkan. Agar terjadi pengendapan logamlogam berat atau senyawa fosfor, air diberi perlakuan khusus terlebih dahulu dengan pengondisian pH air. Penyisihan logam berat dan senyawa fosfor dilakukan dengan menambahkan larutan alkali (misalnya air kapur) sehingga membentuk endapan hidroksida dari logam-logam tersebut atau endapan hidroksiapatit
Baiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan yang nomor 2
BalasHapuslitium aluminium hidrida sangat reaktif namun merupakan pereaksi yang sangat beguna untuk mereduksi ester menjadi alkohol. Pereaksi tersebut akan mudah sekali bereaksi dengan gugus karbonil, tanpa dapat menseleksi mana gugus karbonil yang seharusnya direduksi. Ketika reduksi ester dibutuhkan namun terdapat gugus karbonil lainnya dalam molekul target, penyerangan hidrida pada gugus karbonil tersebut harus dicegah. Misalnya, karbonil tersebut diubah ke dalam gugus asetal, yang tidak bereaksi dengan hidrida. Asetal tersebut kemudian disebut sebagai gugus pelindung bagi karbonil. Setelah tahapan yang memerlukan hidrida selesai dilakukan, asetal tersebut dihilangkan (direaksikan dengan asam berair), mengembalikannya ke gugus karbonil semula. Tahapan ini disebut sebagai deproteksi
Ketika reduksi ester dibutuhkan namun terdapat gugus karbonil lainnya dalam molekul target, penyerangan hidrida pada gugus karbonil tersebut harus dicegah. Misalnya, karbonil tersebut diubah ke dalam gugus asetal, yang tidak bereaksi dengan hidrida. Asetal tersebut kemudian disebut sebagai gugus pelindung bagi karbonil. Setelah tahapan yang memerlukan hidrida selesai dilakukan, asetal tersebut dihilangkan (direaksikan dengan asam berair), mengembalikannya ke gugus karbonil semula.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan ke 2.Reaksi oksidasi terjadi ketika potongan apel berubah warna menjadi coklat setelah dipotong. Oksigen terdapat pada sel, enzim polifenol oksidase (PPO) di kloroplas dengan cepat mengoksidasi senyawa fenol yang terdapat pada jaringan-jaringan buah apel menjadi o-kuinon, dari tidak berwarna menjadi kecoklatan. Beberapa buah apel berubah warna menjadi coklat lebih cepat dari apel yang lain karena perbedaan konsentrasi dari enzim PPO. Perubahan warna kecoklatan pada apel dapat dikurangi dengan cara mengurangi aktivitas oksidasi oleh PPO atau menurunkan jumlah substrat yang dapat diikat oleh enzim, seperti menurunkan pH dan pemanasan
BalasHapussaya akan menjawab permasalahan 1.Kemajuan industri tekstil, pulp, kertas, bahan kimia, obat-obatan, dan industri pangan di samping membawa dampak positif juga berdampak negatif. Dampak negatif yang ditimbulkan antara lain menghasilkan air limbah yang membahayakan lingkungan, karena mengandung bahan-bahan kimia dan mikroorganisme yang merugikan. Cara mengatasi air limbah industri adalah dengan melakukan pengolahan air limbah tersebut sebelum dibuang ke lingkungan. Salah satu penerapan konsep redoks adalah pengolahan air kotor atau limbah dengan metode lumpur aktif.
BalasHapusMetode lumpur aktif memanfaatkan mikroorganisme (terdiri ± 95% bakteri dan sisanya protozoa, rotifer, dan jamur) sebagai katalis untuk menguraikan material yang terkandung di dalam air limbah. Proses lumpur aktif merupakan proses aerasi (membutuhkan oksigen). Pada proses ini mikroba tumbuh dalam flok (lumpur) yang terdispersi sehingga terjadi proses degradasi. Proses ini berlangsung dalam reactor yang dilengkapi recycle/umpan balik lumpur dan cairannya. Lumpur secara aktif mereduksi substrat yang terkandung di dalam air limbah.
Tahapan-tahapan pengolahan air limbah dengan metode lumpur aktif secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Tahap awal
Pada tahap ini dilakukan pemisahan benda-benda asing seperti kayu, bangkai binatang, pasir, dan kerikil. Sisa-sisa partikel digiling agar tidak merusak alat dalam sistem dan limbah dicampur agar laju aliran dan konsentrasi partikel konsisten.
2. Tahap primer
Tahap ini disebut juga tahap pengendapan. Partikel-partikel berukuran suspensi dan partikel-partikel ringan dipisahkan, partikel-partikel berukuran koloid digumpalkan dengan penambahan elektrolit seperti FeCl3, FeCl2, Al2(SO4)3, dan CaO.
3. Tahap sekunder
Tahap sekunder meliputi 2 tahap yaitu tahap aerasi (metode lumpur aktif) dan pengendapan. Pada tahap aerasi oksigen ditambahkan ke dalam air limbah yang sudah dicampur lumpur aktif untuk pertumbuhan dan berkembang biak mikroorganisme dalam lumpur.
jawaban permsalahan nomor 3 Oksidasi senyawa organik dapat menghilangkan kerapatan elektron pada karbon yang disebabkan oleh pembentukan ikatan antara karbon dan atom yang lebih elektronegatif (biasanya O, N, atau halogen) atau dengan pemutusan ikatan antara karbon dan atom kurang elektronegatif (biasanya H). Sebaliknya, reduksi organik menghasilkan penguatan kerapatan elektron pada karbon yang disebabkan oleh pembentukan ikatan antara karbon dan atom yang kurang elektronegatif atau dengan pemutusan ikatan antara karbon dan atom yang lebih elektronegatif.
BalasHapusBaiklah saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 1 yaitu Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat organik beracun. Proses ini dilakukan dengan cara menambahkan bahan kimia tertentu ke dalam air limbah. Penyaringan bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan tersebut, yaitu dari tidak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi), baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi.
BalasHapus