KIMIA PROSES
Kimia
proses merupakan suatu bidang ilmu di mana sebagian besar mengupayakan
untuk memasukkan atau menyisipkan kimia hijau (green chemistry) atau
hasil yang ramah lingkungan pada teknologi saat ini. Yang dimaksudkan
dengan process chemistry (kimia proses) bukanlah chemical process
(proses kimia). Dimana maksud dan tujuan dari process chemistry
merupakan mempelajari suatu bidang ilmu, sedangkan chemical process
merupakan suatu metode dalam pengubahan senyawa kimia.
Kimia
proses melibatkan pengembangan proses yang praktis, aman dan hemat
biaya untuk sintesis senyawa pada skala yang lebih besar (kg hingga
beberapa ton) yang telah dipilih untuk memajukan kimia medis. Oleh
karena itu mereka umumnya bekerja pada molekul target tunggal dan
menentukan rute terbaik ke target itu. Gambar di bawah ini merangkum
tahap-tahap kunci dalam kimia proses untuk pengembangan bahan farmasi
aktif (API).
Secara
sempit kimia proses dapat diartikan sebagai cabang kimia farmasi yang
tugasnya didefinisikan sebagai desain dan penerapan sintesis organik
praktis untuk mendukung pengembangan obat dan mengembangkan metode
sintetis untuk mendukung kampanye kimia proses dengan melakukanlah
hal-hal sebagai berikut :
- Desain sintesis praktis dan prosedur manufaktur
- Menyiapkan jumlah besar obat API untuk mendukung pengembangan awal
- Beroperasi
dalam segudang persyaratan peraturan yang berkembangan dalam
menganalisis pengotor atau parameter tingkat rendah dan kinetika, kapan /
proses apa yang berubah, garis waktu terkompresi.
Kegiatan
ini umumnya mengacu pada desain dan pengembangan rute sintetis untuk
bahan kimia, khususnya molekul relavan farmasi, yang akhirnya dapat
digunakan untuk memproduksi pada skala komersial. Menyediakan bahan
untuk memungkinkan pengembangan klinis dan pengetahuan proses kimia yang
terakumulasi untuk mengatur kerangka kerja umum di mana proses kimiawan
menyeimbangkan dan memprioritaskan penelitian mereka.
B. KIMIA KOMBINATORIAL
Pengertian dan Sejarah Singkat
Kimia
kombinatorial merupakan suatu pendekatan dalam ilmu kimia yang
melibatkan sintesis berbagai jenis molekul yang berjumlah banyak tetapi
erat terkait satu sama lain. Proses ini dibantu oleh simulasi dengan
komputer dan peralatan robotik. Kimia kombinatorial mulai digunakan oleh
industri pada tahun 1990-an. Namun sebenarnya, perkembangannya sudah
dimulai pada tahun 1960-an, pada penelitian tentang sintesis fase padat
dari peptida, komponen protein, oleh Robert Bruce Merrifield dari
Rockfeller University. Kemudian, teknik sintesis ini dikembangkan lebih
lanjut oleh H. Mario Geysen pada tahun 1980-an.
Proses Tradisional dan Proses Kimia Kombinatorial
Yang
membedakan proses sintesis kimia secara tradisional dengan proses
secara kombinatorial adalah bahwa dalam proses dengan kimia
kombinatorial, pereaksi (reaktan) direaksikan bersama-sama, dan
membentuk banyak hasil reaksi dari reaksi kimia yang berbeda-beda.
Perbandingan antara proses sintesis kimia secara tradisional dan
kombinatorial dapat diilustrasikan sebagai berikut.
Pada
sintesis secara tradisional, sesuai pada contoh di atas, dimisalkan
senyawa A direaksikan dengan senyawa B membentuk senyawa AB. Reaksi
dilakukan satu demi satu. Sementara itu, pada sintesis secara
kombinatorial, dimungkinkan untuk membuat setiap kombinasi yang
memungkinkan, mulai dari A1 hingga An, dengan B1 hingga Bn.
Teknik sintesis kimia secara kombinatorial dapat dibuat dalam campuran
(bersatu tetapi susunan kimianya masih terpisah secara kimiawi) atau
sintesis fase padat.
Dalam menghitung semua kemungkinan pengaturanobjek secara kombinatorial,
ada dua kaidah dasarpenghitungan, yaitu:
1.
Kaidah perkalian (rule of product ): Misalnya ada dua buah percobaan
yang dilakukan secara bersamaan, yaitu percobaan 1 dengan hasil sejumlah N1dan
percobaan 2 dengan hasil sejumlah N2, jumlah seluruh kemungkinan adalah
N1xN2
2.
Kaidah penjumlahan (rule of sum): Sama seperti contoh sebelumnya, dimisalkan
ada dua buah percobaan, percobaan 1 dan percobaan 2, dengan hasil masing-masing
sejumlah N1 dan N2, tetapi hanya salah satu dari kedua percobaan yang
dilakukan. Dalam hal ini, jumlah seluruh kemungkinan adalah
N1 + N2
Kaidah menghitung ini dapat diperluas untuk lebih dari dua percobaan yang
saling lepas, yaitu dengan perkalian atau penjumlahan berulang sebanyak jumlah
percobaan yang dilakukan, yaitu N 1× N 2 × …× Nn
untuk kaidah perkalian, dan
N 1+ N 2+ …+ Nn
untuk kaidah penjumlahan.
Proses sintesis molekul-molekul secara kombinatorial dapat menghasilkan banyak ragam molekul. Kimia kombinatorial berperan dalam penemuan beragam molekul senyawa baru yang susunannya berbeda, tetapi serupa. Melalui analisis kombinatorial, dapat diperoleh jumlah molekul yang terbentuk melalui suatu proses kimia kombinatorial. Perhitungannya menggunakan aturan perkalian. Misalnya, terdapat tiga kelompok molekul, yaitu R1, R2, dan R3[1]. Jika diasumsikan tiga kelompok molekul tersebut tidak bereaksi membentuk senyawa baru dengan sesama kelompoknya, yaitu molekul R1 tidak bereaksi dengan molekul R1 lainnya, demikian juga R2 dan R3, jumlah molekul baru yang dapat terbentuk adalah R1 R2 R3
Proses sintesis molekul-molekul secara kombinatorial dapat menghasilkan banyak ragam molekul. Kimia kombinatorial berperan dalam penemuan beragam molekul senyawa baru yang susunannya berbeda, tetapi serupa. Melalui analisis kombinatorial, dapat diperoleh jumlah molekul yang terbentuk melalui suatu proses kimia kombinatorial. Perhitungannya menggunakan aturan perkalian. Misalnya, terdapat tiga kelompok molekul, yaitu R1, R2, dan R3[1]. Jika diasumsikan tiga kelompok molekul tersebut tidak bereaksi membentuk senyawa baru dengan sesama kelompoknya, yaitu molekul R1 tidak bereaksi dengan molekul R1 lainnya, demikian juga R2 dan R3, jumlah molekul baru yang dapat terbentuk adalah R1 R2 R3
dengan N adalah jumlah molekul yang direaksikan dalam tiap-tiap kelompoknya.
Peptides forming in
cycles 3 and 4
Prosedur ini diilustrasikan dengan
sintesis pustaka dipeptida menggunakan tiga asam amino yang sama sebagai blok
pembangun pada kedua siklus. Setiap komponen pustaka ini mengandung dua asam
amino yang tersusun dalam berbagai pesanan. Asam amino yang digunakan dalam
kopling diwakili oleh lingkaran kuning, biru dan merah pada gambar. Panah yang
berbeda menunjukkan membagi resin pendukung yang solid (lingkaran hijau)
menjadi bagian yang sama, panah vertikal berarti kopling dan panah konvergen
mewakili pencampuran dan homogenisasi bagian dari dukungan.
BERBAGAI REAKSI KIMIA
Sintesis kimia berawal
dari reaksi-reaksi kimia. Ada berbagai reaksi kimia berdasarkan jenisnya,
seperti misalnya 3.1 Reaksi Asam-Basa Reaksi ini melibatkan senyawa dengan dua
sifat yang berlawanan, yakni asam dan basa. Ada tiga teori untuk menjelaskan
perbedaan antara asam dan basa, yaitu
Menurut teori
Arrhenius, reaksi asam-basa berlangsung di dalam air (H2O).
Persamaan secara umumnya asam + basa → garam + H 2O
Sebagai contoh, reaksi
antara asam hidroklorida, HCl, dengan natrium hidroksida (NaOH), yang bersifat
basa, dituliskan sebagai
HCl (aq) +
NaOH (aq) → NaCl(aq) + H2 O
Karena hasil reaksi,
yaitu air, bersifat netral (keasamannya), reaksi ini disebut reaksi
netralisasi. Karena asam dan basa mengion seluruhnya, dalam hal ini, ion
natrium (Na+ ) dan klorida (Cl–) berperan sebagai
ion pengamat (spectator ions), sehingga dapat diabaikan.
Reaksi
Reduksi-Oksidasi
Reaksi ini melibatkan
perpindahan elektron pada pereaksinya, dari reaksi ini, dari pertukaran
elektron ini, dapat terbentuk (beberapa) zat baru. Reaksi reduksi adalah reaksi
yang melibatkan penerimaan elektron pada suatu atom atau senyawa, sementara
reaksi oksidasi adalah reaksi yang melibatkan pelepasan elektron.
Agar dapat
berlangsung, sintesis fase padat memerlukan beberapa komponen, yaitu
1. Bahan polimer yang inert (tidak tergantung)
terhadap kondisi sintesis
2. Pengait substrat (zat-zat yang direaksikan)
3. Strategi perlindungan untuk dapat melakukan
proteksi atau deproteksi secara selektif terhadap gugus-gugus reaktif
Sintesis kimia secara
kombinatorial pada fase padat memanfaatkan suatu proses yang dinamakan sebagai
sintesis “campur dan pisahkan”. Proses ini dilakukan dengan membagi bahan
pendukung reaksi berupa resin ke dalam beberapa porsi. Setelah itu, tiap-tiap
porsi dimasukkan ke dalam masing-masing pereaksi untuk mengaktifkan pereaksi.
Setelah reaksi pengaktifan selesai, dilakukan pencucian untuk membersihkan
sisa-sisa pereaksi sisa berlebih. Kemudian, porsi-porsi tersebut dicampurkan
secara merata. Setelah proses pencampuran, hasil reaksinya kemudian boleh jadi
dipisah-pisahkan lagi ke dalam sejumlah porsi. Reaksi dalam sintesis ini
menghasilkan jumlah yang lengkap dari senyawasenyawa dimer (senyawa yang
strukturnya merupakan gabungan dari dua buah komponen penyusun) yang mungkin
terbentuk.
Aplikasi dan
Perkembangan Kimia Kombinatorial
Manfaat terbesar dari
kimia kombinatorial adalah penemuan bahan-bahan baru, khususnya di bidang
farmasi. Proses pembuatan bahan obat-obatan dapat melibatkan proses pemisahan
maya (virtual screening), yaitu menggunakan simulasi dengan bantuan komputer,
juga pemisahan secara nyata (real), yang dilakukan secara eksperimen
Metode
komputasi pada virtual screening dalam pembuatan obat-obatan dapat dimanfaatkan
sebagai alat bantu prediksi atau simulasi bagaimana suatu senyawa tertentu
bereaksi dengan protein sasaran tertentu. Simulasi dengan komputer ini berguna,
khususnya dalam membuat hipotesis atau merencanakan penyempurnaaan terhadap
bahan obatobatan yang sudah ada.
PERMASALAHAAN :
1.mengapa dikimia proses mengupayakan
untuk memasukkan atau menyisipkan kimia hijau , padahal kita ketahui sendiri bahwa kimia itu kebanyakannya berbahaya . bagaimana upaya penanggulangan untuk memasukan atau menyisipkan kimia hijau itu ?
2.kita ketahui bahwa secara garis kecil nya kimia ini dapat di artikan sebagai cabang kimia farmasi, apakah cabang kimia secara garis besar itu ada dan apa tugas dari cabang kimia secara garis besar tersebut!
3.pada sintesis secara kombinatorial, yang berlangsung secara paralel, substrat bereaksi dengan sejumlah reaktan lainnya membentuk hasil reaksi sejumlah tertentu. Kumpulan ini kemudian melalui proses screening, pemisahan molekulmolekulnya, umumnya tanpa melalui proses pemurnian. Karakterisasi juga dilakukan, tetapi secara lebih minimum. Saringan yang digunakan untuk screening ini memiliki keluaran lebih besar daripada yang digunakan pada sintesis secara tradisional. Jenis substrat dan reaktan-reaktan yang digunakan untuk membentuk hasil reaksi sintesis secara kombinatoria?
2.kita ketahui bahwa secara garis kecil nya kimia ini dapat di artikan sebagai cabang kimia farmasi, apakah cabang kimia secara garis besar itu ada dan apa tugas dari cabang kimia secara garis besar tersebut!
3.pada sintesis secara kombinatorial, yang berlangsung secara paralel, substrat bereaksi dengan sejumlah reaktan lainnya membentuk hasil reaksi sejumlah tertentu. Kumpulan ini kemudian melalui proses screening, pemisahan molekulmolekulnya, umumnya tanpa melalui proses pemurnian. Karakterisasi juga dilakukan, tetapi secara lebih minimum. Saringan yang digunakan untuk screening ini memiliki keluaran lebih besar daripada yang digunakan pada sintesis secara tradisional. Jenis substrat dan reaktan-reaktan yang digunakan untuk membentuk hasil reaksi sintesis secara kombinatoria?